Selasa, 07 Januari 2014

Zahir Problem Solving




frontpage02
Dalam hal ini adalah daftar artikel dari masalah-masalah yang seringkali orang temui ketika menggunakan zahir, dengan ini saya memudahkan sekumpulan rentetan masalah yang dituangkan dalam beberapa topik dan di kupas oleh zahir team dalam format solusi setiap masalah.
Berikut ini adalah susunan daftar permasalahan yang telah dikupas oleh Zahir Team :
  1. Mengapa Registrasi Tidak Berhasil (Kode Registrasi Hilang Saat Klik Proses)
  2. Laporan Mutasi Piutang / Hutang Per Mata Uang
  3. Bagaimana cara menginput Retur Pembelian tidak terdapat modul Retur pada Zahir Accounting?
  4. Bagaimana caranya mengunakan kembali Nomor Referensi yang sudah terpakai, dalam transaksi ?
  5. Mencatat Pembayaran Uang Muka Penjualan Sebelum Tanggal Invoicing
  6. Bagaimana Melakukan Adjusment Persediaan Proyek ?
  7. Fungsi Batas Kredit Pada Data Nama Alamat
  8. Hang Saat Tutup Buku / Hitung Ulang Saldo Akhir Akun
  9. Mendistribusikan Stock Dari Gudang Utama Ke Gudang Proyek
  10. Bagaimana Mengontrol Stock Untuk Masing-Masing Proyek ?
  11. Tips Memunculkan Jatuh Tempo dalam Design Invoice / Faktur
  12. Merubah/Design Terbilang Ke Dalam Bahasa Indonesia Di Surat Tagihan Untuk Pelanggan.
  13. Cara Menampilkan Grand Total pada Laporan Pembayaran Pelanggan
  14. Set Nilai Kurs Pada Write Off Piutang / Hutang.
  15. Apa itu Posting (Invoice) Transaksi
  16. Cara Mencatat Delivery Order (Pesan Hantar) Sebelum Terjadinya Invoicing => Saya menilai hal ini sebagai rekaman data Order dimana antara Sales Order terjadi selisih dengan Pengiriman Barang tetap tersimpan/terekam data Order yang belum terkirim sepenuhnya pada Sales Order sebelumnya ada terdapat dalam data Gudang Customer tersebut.
  17. Ketika Pemasukan Transaksi, Tampil Pesan “Aritmathic overflow division by zero” atau “Floating point division by zero”
  18. Fungsi Write Off
  19. Tampil Pesan “Hak Akses Ditolak” Ketika Database Zahir Dibuka
  20. Data Rusak
  21. Error Gagal Dihapus Saat Input Transaksi Retur
  22. Pembayaran Piutang / Hutang Mata Uang Asing Dengan Rupiah
  23. Bagaimana Menggunakan Dua Nama Akun Untuk Akun Yang Sama (Nama Alias)
  24. Merubah Periode Bulan Berjalan Yang Sudah Tutup Buku Bulan ke Bulan Sebelumnya
  25. Bagaimana Memunculkan No Referensi yang tidak muncul Secara Otomatis?
  26. Bagaimana Perhitungan Multi Diskon Pada Program Zahir
  27. Bagaimana Cara Menggunakan Multi TAX Pada Program Zahir
  28. Transaksi yang melibatkan lebih dari satu pajak
  29. Apakah Akun Penting Pada program Zahir Boleh Digunakan Pada Transaksi Jurnal Umum
  30. Bagaimana Menambahkan Klasifikasi Akun Baru Pada Program Zahir
  31. Catatan Atas Transaksi
  32. Bagaimana Telusuri Hasil laporan Sampai Detail Transaksinya
  33. Mengenal Garis Besar Bagian Desain Faktur
  34. Bagaimana Merubah Tampilan Item Menu Program Zahir Tidak Dalam Bentuk Gambar (Icon)
  35. Muncul Pesan ” Warning 27017 Unable to Configure Windows Firewall for Firebird Server…” Saat Instal Zahir
  36. Panduan Menggunakan Custom Aging Schedule
  37. Tips Membuat Laporan Harta Tetap Lengkap (Fixed Asset Lengkap)
  38. Bagaimana Cara Lihat Fitur / Modul Yang Dimiliki Dalam Program Zahir Accounting
  39. Bagaimana Merubah (Ganti Password) Pada Data Zahir Accounting?
  40. Bagaimana Meghilangkan Jurnal Bayangan (Predictive entri) Pada Transaksi Kas atau Jurnal Umum
  41. Laporan Neraca/Laba Rugi Tidak Balance Dengan Buku Besar
  42. Historical Balancing
  43. Setting Password agar User tidak bisa hapus (edit) transaksi Penjualan dan Pembelian
  44. Cara Write Off Piutang Usaha Dengan Menggunakan Kurs Mata Uang Asing
  45. Cara Edit Transaksi Sebelum Periode Akuntansi
  46. Muncul Warning ” Tanggal Transaksi ini Setelah Periode Akutansi!! Lanjutakan” Saat Rekam Transaksi
  47. Bagaimana merubah sifat persediaan (Average , FIFO, LIFO)
  48. Bagaimana Memunculkan Kolom Kartu Pada Transaksi Penjualan
  49. Laba Kotor Penjualan Per Salesman
  50. Bagaimana Cara Unpost Transaksi Penjualan
  51. Cara Untuk Unposting atau Hapus Transaksi Pembelian
  52. Stok Minimum versus Stok Tersedia
  53. Tips Membuat Laporan Daftar Barang Umum diurutkan berdasarkan Nama Barang
  54. Cara Setting Regional di Windows Seven Dengan Program Zahir Accounting
  55. Menyamakan Regional Setting Antara Widows Dengan Program Zahir Pada Windows XP
  56. Bagaimana Cara Pembatasan Akses Modul Transfer Kas di Zahir Accounting
  57. Plugin, Import Saldo Awal Persediaan Serial Stok Tidak Sesuai Dengan Jumlah Serial
  58. Kasus Biaya Proyek Yang Masih Bersaldo dan Dijadikan Sebagai Saldo Awal
  59. Merubah Tampilan Tabel CSV di Excel Menjadi Kolom
  60. Cara Mudah Membedakan nama Customer dan Vendor
  61. Pembagian Dividen
  62. Membuat Anggaran Pada Program Zahir
  63. Import CSV Data Nama Pemasok Tidak Muncul Nomor Telponnya
  64. Bagaimana Print / Export Daftar Rekening (Chart Of Account)
  65. Tips Membuat Laporan Daftar Harta Tetap diurutkan berdasarkan tanggal pembelian
  66. Edit / Hapus Transaksi Pembelian Barang
  67. Daftar Piutang/Hutang Muncul Pesan Kesalahan
  68. Menampilkan akun pada Akun Kas di modul transaksi Kas Masuk, Kas Keluar, Pembayaran Hutang Usaha dan Pembayaran Piutang Usaha
  69. Bagaimana Mengeluarkan Produk Yang Digunakan Untuk Contoh/Sample ?
  70. Uang Muka Penjualan Telah Dikenakan PPN
  71. Input diskon dalam bentuk rupiah
  72. Daftar History Transaksi Transfer Kas
  73. Cara Tarik Sales Order Untuk Dipakai Dalam Penjualan
  74. Bagaimana jika hasil export laporan ke MS.Excel, nilai nya tidak bisa di jumlahkan?
  75. Buka Zahir Accounting Muncul Pesan : “Error Access violation at 0x7c8024FO (tried to write to 0x00030ec4), program terminated
  76. Transaksi Barang dan Jasa Dalam Satu Nomor Invoice
  77. Lokasi Default Faktur Zahir Accounting
  78. Pencatatan Penjualan Telah Dipotong PPh Pasal 23 (Bhg. ke-1)
  79. Bagaimana Pencatatan Pada Program Zahir Jika Ada Aktiva Yang Rusak Sebelum Umur Ekonomisnya Habis?
  80. Lokasi Default Laporan Zahir Accounting
  81. Ketika membuka aplikasi Zahir muncul error “You have too many copies of this program already running on your system or network. You are licensed for only 2 copy/copies at a time.”
  82. Input Pembelian/Penjualan Muncul Pesan Gagal Dihapus
  83. Filter Pencarian Otomatis Tidak Berfungsi?
  84. Panduan Install Program Zahir Accounting
  85. Memasukkan JOB (Proyek) Pada Transaksi Write Off
  86. Setting Zahir Report Server
  87. Membuat Password Database di Program Zahir Accounting
  88. Classic Server atau Super Server?
  89. Tips Mengganti / Merubah Nama File Data kerja Perusahaan (.GDB)
  90. Cara Membuka Data Backup ( File Backup)
  91. Cara Melihat Versi Firebird Yang Digunakan
  92. Backup/Restore Data Zahir Gagal !
  93. Panduan Menghapus History Data (Menu Buka Data Sebelumnya)
  94. Desain faktur / invoice agar tampilan nilai total sesuai dengan banyaknya baris dan muncul di halaman terakhir saja
  95. Desain Laporan Penjualan Per Cabang / Departemen
  96. Panduan Instal Driver Dongle di Windows Seven atau Vista 32 bit
  97. Panduan Instal Driver Dongle di Windows Seven atau Vista 64 bit
  98. Pencatatan Hutang Pinjaman dari Customer, Pembayaran Hutangnya mengurangi Piutang Customer
  99. Zahir Meminta Registrasi Lagi? Jangan Panik!
  100. Konversi Barang Dari Galon Ke Liter
  101. Revaluasi Mata Uang Asing tanpa Melibatkan Akun Rekening Persediaan
  102. Pajak PPN Keluaran Setelah Dikurangi Uang Muka Penjualan
  103. Kupas Tuntas Mapping Data Zahir Agar Bisa Diakses Bersamaan (Multiuser)
  104. Error Pada Saat Edit Nilai Pembayaran
  105. Pengembalian Uang Muka Penjualan dengan Biaya (diakui) sebagai Pendapatan
  106. Pembayaran Piutang Dengan Potongan Pajak dan Biaya
  107. Pengalokasian Biaya Penyusutan Harta Tetap untuk HPP Barang Jadi Ketika Produksi
  108. Solusi Saat Muncul Pesan “Anda tidak diperkenankan membuka data yang dibuat oleh versi Zahir yang lebih tinggi” pada Zahir Accounting
  109. Merubah No Index Faktur Pembelian Menjadi No Faktur di Laporan Pembayaran Hutang
  110. Trik: Melihat Laporan Kartu Stok Umum Berdasarkan Urut Posting (Nomor Index)
  111. Penginputan Transaksi Tukar Tambah
  112. Solusi Ketika Muncul Pesan “Can not Open Database Duplicate License Found!” pada Zahir Accounting
  113. Mencetak Invoice Pembayaran Piutang atau Hutang Usaha Tanpa Mengurangi Saldo Nilai Piutang atau Hutang Usaha.
  114. Pencatatan Penerimaan Barang Cuma-cuma dan Penjualannya
  115. Pencatatan Piutang Karyawan
  116. Menggunakan Dua Akun Kas untuk Pembayaran Transaksi Pembelian atau Penjualan Tunai
  117. Mengaktifkan Nama Produk yang Telah Dinonaktifkan pada Zahir Accoounting
  118. Input pengembalian kelebihan (kredit) piutang di Zahir Accounting dalam bentuk kas mata uang asing, dengan menggunakan kurs yang berbeda
  119. Mencetak Faktur Penjualan Sebelum Adanya Pengiriman Barang
  120. Mengatasi Pesan Jaringan Terganggu (Network Failure) saat membuka Zahir Accounting
  121. Menampilkan Tunjangan Seperti JKK di Dalam Slip Gaji pada Zahir Payroll
  122. Kiat Perawatan Dongle Zahir Accounting
  123. Pencatatan Transaksi Wajib Pungut (Wapu)
  124. Tips Jitu Belajar Akuntansi
  125. Trik Memunculkan Komisi Pada Laporan Penjualan Per Salesman Jika Persentase Komisi Masing-masing Salesman Berbeda-beda
  126. Saatnya Koperasi Menggunakan Sistem Informasi
  127. Saat Buka Data Zahir Accounting (buka data dari lokal maupun dari server) terdapat pesan Database Server Password (SYSDBA)
  128. Bagaimana melakukan pembayaran piutang dengan berbagai potongan.
  129. IASB Menjamin IFRS Bersifat Global dan Tidak Memihak
  130. Hukum Menggunakan Software Bajakan
  131. Liputan Media: Sistem Informasi Zahir Accounting Solusi Bikin Mudah Urusan Perusahaan
  132. Tips Memilih Software Akuntansi yang Tepat Untuk Bisnis Anda
  133. Akuntansi
  134. Laporan Keuangan
  135. Liputan Media: Zahir Accounting – Solusi Manajemen Keuangan UKM
  136. Liputan Media: Software Akuntansi Hindarkan UMKM Terjerat ‘Bank Plecit’
  137. UKM Butuh ‘Software’ Perbukuan
  138. Software Lokal Jadi Tuan di Negeri Sendiri
  139. IT-Nomic dan Membangun Produk TI Lokal yang Inovatif
  140. Success Story: PT Mitrajaya Pasopati (Distributor & Retail)
  141. Membandingkan Nilai Aktiva Di Daftar Aktiva Tetap Dan Di Neraca
  142. Penyambungan Database Zahir Payroll ke Zahir Accounting
  143. Cara Menjadikan Hari Ahad (Sunday) Sebagai Hari Kerja di Zahir Payroll
  144. Pengunaan Modul Multi Price Pada Program Zahir Accounting
  145. Cara melakukan Stock Opmane Pada Program Zahir Accounting
  146. Buka Zahir Accounting Muncul Pesan :Windos Cannot Access The Specified Device, Path, Or File. You May Not Have The Approprioate Permissions To Acces The Item
  147. Penggunaan Modul Auto Build
  148. Penjualan Dengan Multi Biaya Tanpa Modul Multi Biaya Kirim
  149. Bagaimana Caranya Transaksi Pindah Gudang Menggunakan Sales Order
  150. Cara Mencatat Delivery Order (Pesan Hantar) Sebelum Terjadinya Invoicing
  151. Jenis-jenis Transaksi Adjusting
  152. Pembayaran Piutang dengan Giro Mundur dan Tunai secara bersamaan
  153. Cara Edit Saldo Awal Hutang
  154. Mengenal Tanda-Tanda Dongle Bermasalah
  155. Cara Edit Saldo Awal Akun
  156. Cara Edit Transaksi Jurnal Umum
  157. Cara Edit Saldo Awal Piutang
  158. Bagaimana Menghilangkan Cek Mutasi Transaksi Pada Saat Keluar Program Zahir Accounting
  159. Mengubah Jumlah Huruf Minimal Untuk Keterangan Edit/Hapus Transaksi
  160. Cara Memunculkan Nama Bank di Faktur Kas Masuk, Ketika Menerima Pembayaran Melalui Bank.
  161. Muncul warning “Nilai Kas Keluar / Masuk Tidak Boleh Nol !!” pada Transaksi
  162. Solusi Gagal Impor Melalui Table CSV Pesan “Kesalahan tblCsvCOA:Field “Description” not found
  163. Cara Hapus Giro Cair, Pada Transaksi Kas Masuk
  164. Menampilkan Departemen Pada Saat Mencetak Faktur Kas Keluar
  165. Menampilkan Tanggal Print/Cetak Pada Saat Mencetak Jurnal Voucher
  166. Cara Membuat Perakitan Bahan Baku Menjadi Bahan Jadi Tanpa Modul Perakitan
  167. Proses Penginputan Transaksi Pembelian Kebutuhan Kantor Yang Nilainya Kecil Secara Kredit
  168. Penyebab PO Yang Sudah Dibuat Tidak Muncul Ketika Ia Digunakan untuk Invoicing
  169. Bagaimana Melihat History Transaksi Suatu barang pada Program Zahir Accounting
  170. Cetak Invoice Dengan Serial Number Lebih Dari Satu Kolom
  171. Cara Mengedit Akun Yang Salah Masuk Klasifikasi
  172. Akun Beli Dan Akun Jual Pada Data Pajak
  173. Akun Beli Dan Akun Jual Pada Data Multi Biaya Kirim
  174. Bagaimana Cara Import Data Rekening
  175. Perangi Pembajakan Software, Kemenkum Canangkan Program Mal IT Bersih
  176. Bagaimana Merubah Tanggal Sistem (Tanggal Windows) Pada Faktur Pajak Sederhana Ke Tanggal Transaksi
  177. Bagaimana Mencentak Data Rekening dari Program Zahir Accounting
  178. Bagaimana Cara Mencetak Faktur Setelah Memposting Transaksi Tanpa Harus Ke Daftar Transaksi Dan Cetak Faktur
  179. Muncul Pesan ” Kesalahan No 335544375 ISC ERROR MESSAGE …” Saat Buka Data Zahir
  180. Bagaimana Merubah Posisi Tampilan Kolom Cetak Faktur, Perincian, Selesai dan Hapus Pada Daftar Transaksi Kas Keluar
  181. Apa Itu Giro Keluar
  182. Penjualan Aktiva Tetap Dengan Tetap Ada History Data Aktiva Yang Dijual
  183. Bagaimana Menghilangkan Settingan (Options) Fungsi Setup Program Pada Zahir Accounting
  184. Cara Penerapan Lembur di Zahir Payroll
  185. Bagaimana Memunculkan Nama Barang pada Faktur Penjualan pada Transaksi Jasa
  186. Membayar Hutang Pajak Penjualan (PPN) Tanpa Harus Menjurnal Di Jurnal Umum
  187. Menginput Transaksi Penjualan Harta Tetap
  188. Memunculkan Alamat Kirim pada Faktur Penjualan
  189. Mengganti Akun Biaya Denda Keterlambatan dengan Akun Biaya lain-lain pada Pembayaran Hutang
  190. Memunculkan Nama Data File pada Menu Utama Zahir
  191. Membuat Penawaran Harga
  192. Rekonsiliasi Bank, Apa dan Bagaimana (1)
  193. Mengakui Kelebihan Pembayaran Piutang Sebagai Pendapatan Lain
  194. Pemindahan Barang
  195. Bagaimana Merubah Bahasa pada Program Zahir Accounting?
  196. Tutup Buku Tahun
  197. Buka Control Panel Muncul Pesan Windows Explorer Has Stopped Working
  198. Mengubah Warna Pada Suatu Laporan
  199. Muncul Pesan “warning a component named frmDataLookup already exists” Ketika Mem…
  200. Menentukan Harga Jual Otomatis Menggunakan Persentase Margin Laba (%)
  201. Buka Zahir Accounting Muncul Pesan: Windows Cannot Access The Specified Device, ..
  202. Penyebab Tidak Terhitungnya Potongan PPh 21 Setelah Proses Gaji Dilakukan di Zah…
  203. Menggunakan Dua Akun Kas untuk Pembayaran Transaksi Pembelian atau Penjualan Tun…
  204. Mengubah Keterangan Jurnal Otomatis pada Laporan Buku Besar
  205. Bagaimana Cara Mengeluarkan Barang Dagang Yang Digunakan Untuk Keperluan Kantor/Perusahaan dan Diakui Sebagai Biaya/Beban.
  206. Daftar Penjualan Tidak ada Perincian Deskripsi Penjualannya.
  207. Input Aktiva Yang Sudah Habis Masa Penyusutannya
  208. Cara Melihat Modul/Fasilitas Yang Terdapat Di Dalam Program Zahir
  209. Bagaimana Mencetak Struk Pembayaran di POS agar menjadi Nota Penjualan?
  210. Pencatatan Pengeluaran Uang Muka untuk Pembelanjaan Perusahaan dan Pengembalian Sisa Uang Belanja
  211. Input Adjustment Yang Melibatkan Akun Penting?
  212. Fungsi Fasilitas Multi Fraksi
  213. Menghapus Daftar Giro Masuk yang Telah Dibatalkan
  214. Bagaimana Mensetting Format Rekening Pada Zahir Accounting?
  215. Perbedaan Fasilitas Jurnal Umum dan Kas & Bank
  216. Bagaimana prosedur Mengisi Saldo Awal Pada Program Zahir
  217. Apakah Bisa Menginput Transaksi Untuk Bulan Setelah Periode Berjalan
  218. Bagaimana Cara Menonaktifkan Dan Mengaktifkan Kembali Proyek
  219. Peranan Laba Tahun Berjalan
  220. Cara Memisahkan Jurnal Pembayaran Piutang dan Jurnal Denda Keterlambatan
  221. Menggunakan Akun Alias Name Pada Data Rekening
  222. Apa Yang Dimaksud Dengan Kode Prefix Dan Bagaimana Cara Membuatnya ?
  223. Bagaimana Cara Menampilkan No Seri Giro Mundur Pada Faktur Penjualan
  224. Apa Itu Hitung Ulang Saldo Akhir Akun
  225. Memunculkan Kode dan Nomor Seri pada Faktur Pajak Secara Berurutan
  226. Apa Itu Hitung Ulang Saldo Akhir Barang Persediaan
  227. Fungsi Satuan Dalam Transaksi Jasa
  228. Tidak Bisa Input Penjualan di POS (Point Of Sales) Muncul Pesan “Data Pelanggan Masih Kosong!!”
  229. Is Not a Valid Integer Value For Field ‘KODE’
  230. Saat Buka Data Zahir Accounting Muncul Pesan “Firebird/Interbase Client DLL is not inserted”
  231. Apa Fungsi Pilihan Kas/Bank Pada Saat Pembuatan Data Rekening
  232. Bagaimana Jika Periode Awal Data Baru Di Pertengahan Tahun?
  233. Bagaimana Agar Hasil Export Laporan Ke Excel XML Dapat Menggunakan Rumus Excel?
  234. Pencatatan Pengeluaran Uang Muka untuk Pembelanjaan Perusahaan dan Pengembalian Sisa Uang Belanja
  235. Seputar Penggunaan Modul Multi Biaya Kirim Untuk Transaksi Import Persediaan Dari Luar Negeri
  236. Mengaktifkan dan Mengedit Nama Spesifikasi pada Modul Group Barang
  237. Kode Akun Tidak Boleh Melebihi 9 Digit
  238. 3 digit pertama dari kode akun harus bernilai 1300 !
  239. Penambahan Modul Sales Order Belum Tampil pada Modul Penjualan
  240. Cara Import Saldo Awal Persediaan Barang Dimana Barang Tersebut Memliki Tanggal Kadar Luarsa (Expired) Yang Berbeda-Beda.
  241. Penjelasan Pada Kolom-Kolom yang Terdapat di Tabel CSV Saldo Awal Persediaan
  242. Kesalahan yang terjadi ketika kolom-kolom yang terdapat pada tabel CSV kurang dari format yang sudah ditentukan.
  243. Melakukan pemakaian/penyesuaian persediaan atas kerusakan barang muncul HPP dari barang tersebut
  244. Mengubah Format Tanggal Pada Invoice
  245. Jurnal Penyusutan Asset Tidak Terbentuk Saat Melakukan Tutup Buku Tahunan
  246. Bagaimana Mencetak Laporan Hasil Stock Opname
  247. Panduan Menghapus User Name Password
  248. Amortisasi Biaya Pra Operasi yang Disusutkan tanpa Metode Penyusutan
  249. Fungsi memasukan data pajak di data produk
  250. Data Rekening Posisi Neraca Tidak Tampil di Setting > Saldo Awal > Saldo Awal Akun
  251. Mengedit Nominal Rupiah agar Tidak Terlihat pada Laporan
  252. Hutang Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan.
  253. Menampilkan Kembali Daftar Transaksi Kas pada Modul Kas dan Bank
  254. Grafik Analisa Bisnis Tidak Muncul
  255. Setting Pemisah dan Digit Desimal Zahir Accounting (Lengkap)
  256. Konfigurasi Password Agar Tidak Dapat Mundur Ke Bulan Sebelumnya
  257. Spesifikasi Transaksi pada Departemen
  258. Cara Membuat Mutasi Piutang Karyawan dengan Buku Besar Mutasi
  259. Cara Memantau Keluar dan Masuk Barang/Material Proyek
  260. Multi Discount
  261. Menampilkan Total Penjualan Hanya Pada Halaman Terakhir Invoice
  262. Group Barang
  263. Laporan Arus Kas
  264. Laporan Laba Rugi Tidak Tampil Laba/Rugi Bersih
  265. Laporan Barang Paling Laris
  266. Klasifikasi Pada Data Nama Alamat
  267. Laporan Laba Rugi-Years To Date
  268. Cara Membatasi Akses Pengubahan Harga Jual Barang
  269. Nominal Diskon pada Rincian Transaksi Tidak Sama dengan Faktur Penjualan
  270. Melakukan pemakaian/penyesuaian persediaan atas kerusakan barang muncul HPP dari barang tersebut
  271. Mengubah Format Tanggal Pada Invoice

Sumber: http://yahyaniaga.wordpress.com/zahir-problem-solving/

Jumat, 03 Januari 2014

Contoh Cara Terbaru Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Terhadap Penghasilan Pegawai Tetap BerNPWP dan Tidak Ber-NPWP Dengan Gaji Bulanan

Dasar Hukum:
  • Peraturan Menteri Keuangan PMK-162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
  • Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-31/PJ/2012 Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan Atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa Dan Kegiatan Orang Pribadi

Berikut ini diberikan ilustrasi format dan contoh menghitung Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk pegawai dengan berbagai situasi dan kondisi. Meski sitasi dan kondisi masing-masing wajib pajak berbeda-beda satu dengan yang lain, namun prinsip menghitung PPh 21 sama.


Contoh 1
Gendruwo pada tahun 20xx bekerja pada perusahaan PT Hantu Jaya dengan memperoleh gaji sebulan Rp2.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp100.000,00. Gendruwo menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Januari penghasilan Gendruwo dari PT Hantu Jaya hanya dari gaji. Tentukan PPh Pasal 21 bulan Januari!

Pembahasan:
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Januari adalah sebagai berikut:
Gaji
Rp 2.500.000,00



Pengurangan:

1. Biaya Jabatan: 5% X Rp2.500.000,00 Rp 125.000,00
2. luran pensiun  Rp 100.000,00 (+)


Rp    225.000,00 (-) 
Penghasilan neto sebulan
Rp 2.275.000,00



Penghasilan neto setahun adalah 12 x Rp2.275.000,00
Rp27.300.000,00



PTKP setahun

- untuk WP sendiri Rp 24.300.000,00
- tambahan karena menikah Rp  2.025.000,00 (+)


Rp26.325.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak setahun
Rp     975.000,00

PPh Pasal 21 terutang setahun
5% x Rp975.000,00 = Rp 48.750,00

PPh Pasal 21 bulan Januari
Rp48.750,00 : 12 = Rp 4.063,00
Catatan:
  • Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai jabatan ataupun tidak.
  • Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki NPWP. Dalam hal pegawai yang bersangkutan belum memiliki NPWP, maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Januari adalah sebesar: 120% x Rp4.063,00= Rp4.875,00.
  • Untuk contoh-contoh selanjutnya diasumsikan penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 sudah memiliki NPWP, kecuali disebut lain dalam contoh tersebut.



Contoh 2
Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Bagi Pegawai tetap Yang Baru Memiliki NPWP Pada Tahun Berjalan


Narto, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga, bekerja pada PT Rap dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp5.500.000,00, dan yang bersangkutan membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp200.000,00. Narto baru memiliki NPWP pada bulan Juni 20xx dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada PT Rap untuk digunakan sebagai dasar pemotongan PPh Pasal 21 bulan Juni. Tentukan PPh 21 !

Pembahasan
Perhitungan PPh Pasal 21 yang harus dipotong setiap bulan untuk bulan Januari- Mei 20xx adalah sebagai berikut:
Gaji dan tunjangan sebulan 
Rp 5.500.000,00



Pengurangan:

1. Biaya Jabatan: 5% x Rp5.500.000,00 Rp 275.000,00
2. luran pensiun  Rp 200.000,00(+)


 Rp    475.000,00(-)
Penghasilan neto sebulan
Rp  5.025.000,00



Penghasilan neto setahun adalah 12 x Rp5.025.000,00
Rp 60.300.000,00



PTKP setahun

- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Penghasilan Kena Pajak setahun
Rp 36.000.000,00


PPh Pasal 21 atas penghasilan setahun: 5% x Rp36.000.000,00 = Rp1.800.000,00

PPh Pasal 21 atas gaji sebulan Rp1.800.000,00 : 12 = Rp150.000,00

PPh Pasal 21
yang harus dipotong karena tidak ber NPWP: 120% x Rp150.000,00 = Rp180.000,00

yang dipotong dari Januari - Mei 20xx =5 x Rp180.000,00 Rp 900.000,00
PPh Pasal 21 terutang apabila ber NPWP 5 x Rp150.000,00 Rp 750.000,00(-)
Selisih (20% x 5 x Rp150.000,00) Rp 150.000,00

Penghitungan PPh Pasal 21 terutang dan yang harus dipotong untuk bulan Juni 20xx, setelah yang bersangkutan memiliki NPWP dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada pemberi kerja, dengan catatan gaji dan tunjangan untuk bulan Juni 20xx tidak berubah, adalah sebagai berikut:
PPh Pasal 21 terutang sebulan (sama dengan Perhitungan sebelumnya) Rp 150.000,00
Diperhitungkan dengan pemotongan atas tambahan 20% sebelum memiliki NPWP (Januari-Mei 20xx)20% x 5 x Rp150.000,00
Rp 150.000,00(-)
PPh Pasal 21 yang harus dipotong bulan Juni 20xx Nihil


Apabila Narto baru memiliki NPWP pada akhir November 20xx dan menyerahkan fotokopi kartu NPWP sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk bulan Desember 20xx, dengan asumsi penghasilan setiap bulan besarnya sama dan tidak ada penghasilan lain selain penghasilan tetap dan teratur setiap bulan tersebut, maka perhitungan PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Desember 20xx adalah sebagai berikut:
PPh Pasal 21 terutang sebulan (sama dengan Perhitungan sebelumnya) Rp 150.000,00
pemotongan atas tambahan 20% sebelum memiliki NPWP (Januari-November 20xx) 20% x 11 x Rp150.000,00
Rp 330.000,00
(-)
PPh Pasal 21 yang harus dipotong bulan Desember 20xx      (Rp 180.000,00)


Karena jumlah yang diperhitungkan lebih besar daripada jumlah PPh Pasal 21 terutang untuk bulan Desember 20xx, maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk bulan tersebut adalah Nihil. Jumlah sebesar Rp180.000,00 dapat diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 untuk bulan-bulan selanjutnya dalam tahun kalender berikutnya. Karena jumlah tersebut sudah diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terutang untuk bulan-bulan berikutnya, jumlah tersebut tidak termasuk dalam kredit pajak yang dapat diperhitungkan oleh pegawai tetap dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi yang bersangkutan. Perhitungan PPh Pasal 21 terutang untuk tahun 20xx, dimana Narto baru memiliki NPWP pada akhir bulan November 20xx sebelum pemotongan PPh Pasal 21 bulan Desember 20xx adalah sebagai berikut:

Gaji dan tunjangan setahun: Rp5.500.000,00 x 12
Rp 66.000.000,00



Pengurangan:

Biaya Jabatan 5% x Rp66.000.000,00 Rp 3.300.000,00
luran pensiun: Rp200.000,00 x 12 Rp 2.400.000,00(+)


Rp  5.700.000,00(-)
Penghasilan neto setahun
Rp 60.300.000,00



PTKP setahun (TK/0)

- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Penghasilan Kena Pajak 
Rp 36.000.000,00



PPh Pasal 21 atas penghasilan setahun  5% x Rp36.000.000,00
Rp 1.800.000,00
PPh Pasal 21 yang telah dipotong

Bulan Januari — November 20xx 11 x Rp180.000,00Rp 1.980.000,00
Bulan Desember 20xxRp             0,00(+)


Rp 1.980.000,00(-)
PPh Pasal 21 lebih dipotong untuk diperhitungkan pada bulan selanjutnya dalam tahun kalender berikutnya

(Rp 180.000,00) 

Karena jumlah sebesar Rp180.000,00 sudah diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terutang bulan berikutnya oleh Pemotong PPh Pasal 21, maka jumlah yang dapat dikreditkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi pegawai yang bersangkutan sebesar Rp1.800.000,00.



Contoh 3

Jabrik  pegawai pada perusahaan PT Fiktip, menikah tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp3.000.000,00. PT Fiktip mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Fiktip  menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Jabrik membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Fiktip juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT Fiktip membayar iuran pensiun untuk Jabrik ke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp100.000,00, sedangkan Jabrik membayar iuran pensiun sebesar Rp50.000,00. Pada bulan Juli 20xx Jabrik  hanya menerima pembayaran berupa gaji. Tentukan PPh 21 bulan Juli 20xx

Pembahasan
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 20xx adalah sebagai berikut:
Gaji 
Rp  3.000.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja  
Rp      15.000,00
Premi Jaminan Kematian
Rp       9.000,00 (+)
Penghasilan bruto
Rp  3.024.000,00






Pengurangan:

1. Biaya jabatan 5% x Rp3.024.000,00 Rp 151.200,00
2. luran Pensiun Rp   50.000,00
3. luran Jaminan Hari Tua   Rp   60.000,00(+)


Rp     261.200,00(-)
Penghasilan neto sebulan
Rp  2.762.800,00



Penghasilan neto setahun 12 x Rp2.762.800,00 
Rp 33.153.600,00



PTKP setahun (TK/0)

- untuk WP sendiri Rp 24.300.000,00
- tambahan karena menikah Rp  2.025.000,00(+)


Rp 26.325.000,00(-)
Penghasilan Kena Pajak 
Rp   6.828.600,00
Pembulatan
Rp   6.828.000,00



PPh Pasal 21 terutang setahun 5% x Rp6.828.000,00 = Rp 341.400,00

PPh Pasal 21 bulan Juli Rp341.400,00 : 12 = Rp28.450,00



Contoh 4
Siyem adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, bekerja pada PT Gembus dengan gaji sebulan sebesar Rp7.500.000,00. Siyem membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp50.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Siyem  berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun. Pada bulan Juli 20xx selain menerima pembayaran gaji juga menerima pembayaran atas lembur (overtime) sebesar Rp2.000.000,00. Tentukan PPh 21 bulan Juli 20xx

Pembahasan
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 20xx adalah sebagai berikut:
Gaji 
Rp   7.500.000,00
Lembur (overtime) 
Rp   2.000.000,00(+)
Penghasilan bruto
Rp   9.500.000,00



Pengurangan:

1. Biaya Jabatan 5% x Rp9.500.000,00  Rp 475.000,00
2. luran pensiun Rp  50.000,00(+)


Rp     525.000,00 (-)
Penghasilan neto sebulan
Rp   8.975.000,00



Penghasilan neto setahun 12 x Rp8.975.000,00
Rp107.700.000,00



PTKP setahun (TK/0)

- untuk WP sendiri Rp 24.300.000,00
- tambahan karena menikah Rp  2.025.000,00(+)


Rp  26.325.000,00(-)
Penghasilan Kena Pajak 
Rp  81.375.000,00


PPh Pasal 21 setahun
5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp31.375.000,00 = Rp 4.706.250,00 (+)
                                                             Total Rp 7.206.250,00


PPh Pasal 21 bulan Juli = Rp7.206.250,00: 12 = Rp 600.521,00

Catatan :
Oleh karena suami Siyem tidak menerima atau memperoleh penghasilan, besarnya PTKP Siyem adalah PTKP untuk dirinya
sendiri ditambah PTKP untuk status kawin.



Contoh 5
Gutri karyawati dengan status menikah dan mempunyai tiga anak bekerja pada PT Padam. Suami dari Gutri merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Gutri menerima gaji Rp3.000.000,00 sebulan. PT Padam mengikuti program pensiun dan jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp40.000,00 sebulan. Gutri juga membayar iuran pensiun sebesar Rp30.000,00 sebulan, disamping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan Gutri  membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji. Pada bulan Juli 20xx disamping menerima pembayaran gaji Gutri juga menerima uang lembur (overtime) sebesar Rp2.000.000,00. Tentukan PPh 21!

Pembahasn
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli adalah sebagai berikut:
Gaji sebulan
Rp   3.000.000,00
Lembur (overtime) 
Rp   2.000.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja
Rp       30.000,00
Premi Jaminan Kematian 
Rp        9.000,00 (+)
Penghasilan bruto
Rp  5.039.000,00



Pengurangan:

1. Biaya jabatan 5% x Rp5.039.000,00 Rp 251.950,00
2. luran Pensiun   Rp   30.000,00
3. luran Jaminan Hari Tua Rp   60.000,00(+)


Rp    341.950,00(-)
Penghasilan neto sebulan
Rp  4.697.050,00



Penghasilan neto setahun 12 x Rp4.697.050,00
Rp 56.364.600,00



PTKP setahun (TK/0)

- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Penghasilan Kena Pajak 
Rp 32.064.600,00
Pembulatan
Rp 32.064.000,00


PPh Pasal 21 setahun 5% x Rp32.064.000,00 = Rp 1.603.200,00

PPh Pasal 21 sebulan Rp1.603.200,00 : 12 = Rp 133.600,00

Catatan :
Karena suami Gutri menerima atau memperoleh penghasilan, besarnya PTKP Gutri adalah PTKP untuk dirinya sendiri.



Contoh 6
dr. Cabul (menikah dan mempunyai 3 anak kandung) merupakan dokter spesialis kandungan yang bekerja sebagai pegawai tetap di rumah sakit swasta Walafiat dengan gaji tetap sebesar Rp20.000.000,00. Jam praktik dr. Cabul mulai pukul 8.00 s.d 12.00 selama 5 hari dalam seminggu. Untuk bulan Agustus 2013 dr. Cabul  menerima pembayaran dari Rumah Sakit Walafiat berupa gaji sebesar Rp20.000.000,00 dan menerima jasa medis sebagai dokter yang bersumber dari pasien sebesar Rp25.000.000,00. Dokter Walafiat membayar iuran pensiun sebesar Rp200.000,00 setiap bulannya. Tentukan PPh 21!

Pembahasan
Penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan dr. Cabul dari Rumah Walafiat pada bulan Agustus adalah:
Gaji sebulan
Rp 20.000.000,00
Penghasilan bruto
Rp 20.000.000,00



Pengurangan:

1. Biaya jabatan: 5% x Rp20.000.000,00 = Rp1.000.000,00

Maksimum diijinkan
Rp 500.000,00
2. luran Pensiun   Rp 200.000,00(+)


Rp     700.000,00(-)
Penghasilan neto sebulan
Rp 19.300.000,00



Penghasilan neto setahun 12 x Rp19.300.000,00
Rp 231.600.000,00



PTKP setahun (TK/0)

- untuk WP sendiri Rp 24.300.000,00
- tambahan karena menikah Rp  2.025.000,00
- tambahan tiga orang tanggungan Rp  6.075.000,00(+)


 Rp   32.400.000,00 (-)
Penghasilan Kena Pajak 
Rp 199.200.000,00


PPh Pasal 21 setahun
5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp149.200.000,00 = Rp22.380.000,00 (+)
Total Rp 24.880.000,00

PPh Pasal 21 sebulan
Rp24.880.000,00 : 12 = Rp 2.073.334,00

Catatan:
Penghitungan PPh Pasal 21 atas jasa medis yang diterima oleh dr. Cabul dihitung tersendiri sebagai penghasilan yang diterima oleh bukan pegawai


Sumber : https://sites.google.com/site/referensipajak/Contoh-cara-menghitung-pajak-penghasilan-PPh-pasal-21-Pegawai-Tetap-berNPWP-TidakberNPWP-Dengan-Gaji-Bulanan